Dalam PASGA ada beberapa tingkatan yang dilalui untuk menjadi anggota PASGA. Saat pertama masuk, anggota dinamakan PRACAPAS (Pra Calon PASGA) kemudian setelah kurang lebih 6 bulan, (ajaran baru dimulai pada bulan juli, jadi kira-kira pada bulan Januari) anggota mengikuti kegiatan yang dinamakan PENGUKUHAN yaitu dikukuhkannya PRACAPAS menjadi CAPAS (Calon PASGA).
Oya, selama anggota masih ditingkat PRACAPAS dan CAPAS, anggota bertugas menjadi paduansuara saat upacara bendera. Dan jujur saja, saya adalah orang yang tidak bisa bernyanyi dengan baik dan benar, suara fals, dan tidak tau nada. Jadi ketika upacara bendera, saya lebih baik lip sync. Hahaha. Dengan segala kesadardirian saya, suara saya akan merusak keharmonisan nada dan mengganggu kehikmatan pengibaran sang merah putih. Oke cukup membahas suara saya yang “ga banget”.
Paduan suara PASGA |
Setelah selesai upacara, bukan berarti selesai pula semua tugas kami. Kami harus mempertanggungjawabkannya seusai pulang sekolah. Kegiatan ini dalam PASGA dikenal dengan nama Makan siang. Jangan berpikir makan siang disini makan opor ayam, racikan, atau soto di kantin sekolah setelah lelah melaksanakan tugas di pagi hari. SALAH BESAR! Makan siang adalah evaluasi upacara yang telah dilaksanakan. Kronologis kejadiannya seperti ini :
Seusai pulang sekolah, kami (junior) sudah menunggu “panggilan” di sekitar lapangan basket. Jika sudah terlihat kakak senior yang berdiri tegap di tengah lapangan, kami langsung bersiap, sikap lari, suasana menjadi tegang dan mencekam. (terlalu berlebihan cerita saya). Kemudian terdengar suara lantang “PANGGILAN KEPADA SELURUH PRACAPAS 11 untuk segera berkumpul di depan saya dalam hitungan sepuluh! Satu! Dua! Tiga!.......” Namun dengan sikap siap kami, sebelum hitungan ke sepuluh, kami sudah berbaris rapi di depan kakak senior. Selanjutnya kami ditanya oleh kakak-kakak senior. Kurang lebih begini dialognya :
Senior 1 : “apa kesalahan kalian waktu upacara de?
-------Hening-------
Senior 2 : “Jawab!”
Junior 1 : “Siap! Suara kurang keras!”
Senior 2 : “sudah Cuma itu de? Ga ada lagi? Yakin?”
Junior 2 : “siap! Banyak gerakan tambahan”
Senior 5 : “Ada lagi ga de?”
Junior 6 : “Siap! Ada PRACAPAS yang tidak mengikuti upacara”
Junior 3 : “Siap! Ada yang memakai aksesoris”
Senior 4 : “waah… mau upacara apa mau ke mall de?!”
Walaupun tugas kami saat upacara sebagai paduansuara, namun tidak semudah yang dibayangkan. Awal-awal tugas menjadi paduansuara, banyak kesalahan yang dibuat. Dan waktu PASGA angkatan saya, setiap kesalahan akan dihitung 1 porsi = 15*pushup (laki-laki) / 10*pushup (perempuan). Jadi jika melakukan sebanyak 10 kesalahan = 10 porsi = 150*pushup (laki-laki) / 100*pushup (perempuan). Namun tidak hanya junior yang melakukan evaluasi, tetapi senior juga sama. Maksud dari Makan Siang adalah agar kita tidak melakukan kesalahan yang sama di upacara berikutnya. Dan juga rasa kebersamaan akan terjalin saat-saat seperti ini antara sesama junior, maupun anatara junior dan senior.Kurang berapa de??! haha |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar